Warga Kelurahan Gisikdrono mencoba mempertahankan kondusivitas wilayah. Salah satu upayanya dengan membangun sistem informasi dan bantuan hukum non-litigasi (Simbah Noli). Fungsinya menyelesaikan semua persoalan masyarakat tanpa harus ke tingkat kepolisian maupun pengadilan. “Intinya semua permasalahan itu dapat diselesaikan. Tidak harus sampai ke kepolisian atau pengadilan, tetapi bisa diselesaiakan di tingkat kelurahan,” kata Ketua Simbah Noli Sri Widodo.
Simbah Noli melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, termasuk 13 ketua RW. Anggotanya dari berbagai latar belakang. Mulai sarjana hukum, psikologi, ekonomi maupun dari sarjana manajemen. Semua berkolaborasi dalam menyelesaikan permasalahan. Mulai dari masalah pertanahan hingga yang sifatnya pribadi. “Sebenarnya masalah sepele, tetapi karena masih dalam emosi yang meluap sehingga tidak terselesaikan. Dengan Simbah Noli harapannya semua masalah berujung damai,” tandasnya.
Teknisnya, Simbah Noli melakukan jemput bola. Ketika ada laporan, petugas langsung mendatangi warga yang bersangkutan untuk menyelesaikannya. Masalah biaya tidak menjadi prioritas, yang penting masalahnya kelar. “Yang penting apa yang menjadi permasalahan bisa terselesaikan, masyarakat terayomi dengan adanya aplikasi dari kelurahan ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut Klinik Simbah Noli berdiri pada tanggal 24 September 2020, oleh Lurah Sunardi, SE dan diresmikan langsung oleh Wakil Walikota Semarang yang saat ini menjabat sebagai Walikota Semarang Ir, Hj, Hevearita G Rahayu, M.Sos
Bergerak Bersama, Hebat Bersama
Semarang Semakin Hebat.