images

Festival Dugderan Semarang, Gisikdrono tampilkan Drummband, Jathilan dan Rebana

Festival Dugderan Semarang, Gisikdrono tampilkan Drummband, Jathilan dan Rebana

Hendrar Prihadi, Wali Kota Semarang beserta istri berjalan bersama memimpin kirab dugder dalam tradisi Dugderan menyambut datangnya bulan Ramadhan 1439 H di Balai Kota Semarang, Selasa (15/5/2018).

Dugderan merupakan festival untuk menandai dimulainya ibadah puasa di bulan Ramadan yang diadakan di Kota Semarang. Perayaan yng telah dimulai sejak masa kolonial ini dipusatkan di daerah Masjid Agung Kauman di dekat pasar Johar. Perayaan dibuka oleh wali kota dengan menabuh bedug (nama "dugderan" merupakan onomatope dari suara letusan). "Dug" yang berarti bunyi yang berasal dari bedug yang dibunyikan saat ingin shalat Maghrib. Sementara "deran" adalah suara dari mercon yang dimeriahkan oleh kegiatan ini.

Begitu pula dengan jajaran Forkompinda dan jajaran wali kota yang juga mengenakan kereta kencana, berada di antara barisan ribuan peserta kirab.

Diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan, sekolah, organisasi masyarakat dan lain-lain. Seluruh Kecamatan Se-Kota Semarang ikut memeriahkan kirab. Kelurahan Gisikdrono mengirimkan 3 perwakilan untuk memeriahkan dugderan, yaitu Drummband dari SMPN1 Semarang, Kesenian Jathilan dari RW.13 dan Rebana Al-Munawir dari RW11.

 

 

Dengan mengarak Ikon Khas Kota Semarang yaitu "Warak Ngendhok" dengan diiringi Kesenian Budaya Selain patung warak ngendhog juga terlihat di antara para peserta kirab.

Bunga manggar juga tidak dilupakan, menjadi 'sesuatu' yang harus dibawa dalam prosesi untuk tradisi Dugderan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1439 Hijriyah.

Hampir setiap kontingen pada rombongan pasti ada dua item itu, yakni warak ngendhog dan bunga manggar. "Tradisi ini sudah berjalan ratusan tahun dan dilakukan untuk menyiarkan kepada masyarakat bahwa sebentar lagi Bulan Ramadhan datang," ujar Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi.

Prosesi Dugderan berlangsung dengan menempuh rute dari halaman Balaikota, Masjid Agung Kauman, Jolotundo, dan berakhir di Masjid Agung Jawa Tengah.

Pada tahun ini acara rutin tersebut mengusung tema 'Dugderan Membangun Kebersamaan dan Kerukunan Mewujudkan Semarang Hebat'.



TAG , , , , , , Indonesia, , ,

Dipost Oleh admin gisikdrono

KELURAHAN GISIKDRONO

Tinggalkan Komentar

ARSIP


PRESTASI

- Juara 3 lomba karnaval herbal bedjo 2018
- Juara 1 lomba meracik jamu herbal bedjo 2018
- Juara 1 lomba PAAR (Pola Asuh Anak dan Remaja) Tingkat Kota Semarang Tahun 2018
- Juara 2 Pos Kamling Tingkat Kota Semarang Tahun 2019
- Juara 1 lomba PAAR (Pola Asuh Anak dan Remaja) Tingkat Provinsi Tahun 2019
- Juara 1 lomba PAAR (Pola Asuh Anak dan Remaja) Tingkat Nasional Tahun 2019
- Juara 2 Lomba Kampung Pancasila Jawa Pos Radar Semarang Tahun 2022
- Juara Umum Lomba Masak Nasi Goreng Khas Mbak ITA Tingkat Kota Semarang Tahun 2023
- Juara 3 Lomba Lurah Hebat Tingkat Kota Semarang Tahun 2023
- Juara Lurah Unik Digitalis Tingkat Kota Semarang Tahun 2023

GISIKDRONO DALAM PETA


*) Silahkan Klik Warna Pada Wilayah RW Untuk melihat informasi detailnya.